MAKASSARMETRO – Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, meminta PD Pasar Makassar Raya untuk terus melakukan inovasi yang out of the box.
Rudy menilai, penataan dan pengelolaan pasar sangat bergantung pada management dan leadership. Sudah menjadi tanggung jawab PD Pasar Makassar Raya, kata dia, menghadirkan pasar yang tertata dan terkelola dengan baik.
Selama ini Rudy menilai sistem tata kelola masih terjebak pada pola kinerja lama. Hanya fokus memungut retribusi. “Kalau ide-ide kreativitasnya terbatas maka sulit menghasilkan konsep-konsep yang kreatif. Kalau tidak ada konsep, ya, begitu-begitu saja,” kata Rudy, Senin (8/2/2021).
Pasar, lanjut Rudy, merupakan salah satu prioritas. Ini sesuai dengan visi pariwisata Pemkot Makassar sehingga perlu ada terobosan.
“Misalnya, pedagang pasar tidak perlu lagi datang membawa barangnya, tidak perlu lagi menunggu barangnya di pasar. Melainkan dengan memanfaatkan teknologi,” papar dia.
Bagi Rudy, penerapan teknologi tidak serta-merta menghilangkan identitasnya sebagai pasar tradisional.
Rudy berharap, posisi pasar di Makassar bisa seperti Provinsi Bali. Mampu mendorong sektor pariwisata Kota Makassar. Jadi tempat favorit dikunjungi para wisatawan.
“Kita mau seperti itu. Bagaimana pasar kita juga mampu menopang pariwisata Makassar,” harap dia.
Hanya, sejauh ini, pengelolaan pasar masih jauh dari harapan. Kesan kumuh dan jorok masih melekat.
“Kalau dipikir tentu tidak ada pelapak yang ingin berjualan di tempat seperti itu. Kembali lagi ini terletak pada manajemen pengelolaannya,” ungkap dia.
Selain dari sisi leadership, perlu ada ketegasan dalam menata pedagang pasar. Regulasi yang sudah disusun harus ditegakkan. Tidak boleh lemah.
“Saya yakin tidak ada pedagang pasar yang mau jorok. Semua mau bersih dan mau diatur. Kalau bersih pasar, banyak pembeli yang datang. Ujung-ujungnya yang diuntungkan itu pedagang,” tuturnya.
Direktur Operasional PD Pasar Makassar Raya, Saharuddin Ridwan, mengatakan saat beberapa inovasi tengah dikembangkan. Seperti melakukan kerja sama dengan aplikasi berbasis digital, salah satunya Grab.
“Orang bisa belanja di pasar dengan memanfaatkan aplikasi ini. Kita juga punya call center. Mereka yang ingin belanja dari rumah juga bisa dibantu,” ucapnya. (*)
Setahun Pandemi, Rp227 Miliar Habis untuk Penanganan COVID-19 Sulsel
Selasa, 23 Februari 2021 15:08Pemprov Sulsel Usulkan 1.013 Formasi CPNS dan PPPK 2021
Selasa, 23 Februari 2021 14:53Kasus Masih Tinggi, IDI Makassar Tolak Kebijakan Sekolah Tatap Muka
Selasa, 23 Februari 2021 14:36Besok, 15.640 Dosis Vaksin COVID-19 Sinovac Tiba di Sulsel
Selasa, 23 Februari 2021 14:22Komitmen Atasi COVID-19, Danny Pomanto Hadirkan Alat GeNose UGM
Selasa, 23 Februari 2021 14:12Terbesar di Indonesia Timur, MNP akan Terhubung Rel Kereta Api
Selasa, 23 Februari 2021 13:52Diperpanjang Lagi, Jam Malam Makassar hingga 9 Maret
Selasa, 23 Februari 2021 13:41Hasil Lelang Jabatan Pemkot Makassar Tunggu Danny Pomanto Dilantik
Selasa, 23 Februari 2021 13:29