MAKASSARMETRO, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) bakal menyiapkan jalur khusus bagi Commuter Metromoda (Co’mo). Adapun total panjang jalur itu akan mencapai 4,7 km.
“Jadi dinas PU siapkan konstruksi jalur transportasinya,” jelas Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Makassar, Noorhaq Alamsyah, Kamis (26/01/2023).
Donny–sapaan akrabnya mengatakan pengerjaan jalur khsus tersebut akan dikerjakan menyasar emar jalan. Di antaranya, jalan Arif Rate, Penghibur, Ahmad Yani dan Sudirman.
Mengingat beberapa jalur itu adalah milik provinsi. Maka nantinya rencana akan dikoordinasikan sebelum pembangunan dilakukan.
Kendaraan berbasis Electrical Vehicle (EV) ini menurutnya harus memiliki jalur khusus, seperti Trans Jakarta, tidak boleh bercampur dengan kendaraan lainnya. Operasionalnya sementara ini baru menyasar keempat jalur tersebut, dan terkoneksi dengan lorong wisata.
Untuk jangka panjang pengembangan akan dilakukan dengan menyasar sejumlah jalan-jalan strategis di jantung-jantug kota, khususnya kawasan-kawasan wisata. Mengingat fungsi Como tersebut adalah angkutan wisatawan.
“Jadi memang harus didesain khusus, supaya jalurnya pun lancar, sama kayak busway di Jakarta, harusnya tidak ada pengguna jalan lain yang bisa pakai,” jelasnya.
Ia juga mengatakan ini merupakan komitmen kota dalam mendukung moda transportasi bersih ini juga sudah sesuai dengan harapan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dalam mendorong program Sombere and Smart City. “Jadi kita dukung sama-sama program ini,” jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya, 15 Unit kendaraan Como tersebut ditarget akan mulai masuk pada Juni-Juli mendatang.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan, pihaknya memiliki prospek jangka panjang terhadap kendaraan listrik ini di Makassar. Kemudian Makassar juga disebut sebagai kota pertama yang akan menerapkan hal ini.
“Kita bangun 15 unit lagi untuk Makassar,” imbuhnya.
Sebelumnya satu unit yang telah diujicoba sebelumnya disebut masih memiliki kekurangan, diantaranya masalah kekuatan dari kendaraan yang dinilai masih sangat lemah, telah mendapatkan peningkatan tiga kali lipat.
Kemudian kendaraan disebut terlalu rendah sehingga masih kerap bersentuhan dengan tanah, apalagi jika operasional nanti di jalan lingkungan akan menyulitkan. (*)
FDK UIN Alauddin Lepas 38 Alumni Siap Kerja, Firdaus: Mereka Mahasiswa Berprestasi
Senin, 20 Maret 2023 14:46Camat Tamalanrea Makassar Kebut Aplikasi Layanan Hingga Zero Stanting
Jumat, 17 Maret 2023 17:18Tatap Juara Liga 1, Suporter PSM Minta Pluim Cs Tampil Tanpa Beban
Kamis, 16 Maret 2023 23:10Laznas Wahdah Inspirasi Zakat Raih Hasil Baik Usai Audit Syariah Kemenag RI
Kamis, 16 Maret 2023 18:23Danny-Fatma Nyatakan Ingin Bangun Kota Resiliensi Sombere and Smart City
Selasa, 14 Maret 2023 15:14Sekolah Animasi 3D Internasional Milik Animator Iron Man Resmi Dibuka di Makassar
Minggu, 12 Maret 2023 21:07Tomas dan Ribuan Warga Panakkukang Siap Dukung Rudianto Lallo di Pilwali 2024
Minggu, 12 Maret 2023 21:04Dispora Makassar Siapkan Rp71 Miliar untuk Renovasi Lapangan Karebosi
Jumat, 10 Maret 2023 15:40