Pemkot Makassar Siapkan Anggaran Rp 30 M Hadapi Covid-19

Senin, 23 Maret 2020 22:11 WITA Reporter : Makassarmetro
Pemkot Makassar Siapkan Anggaran Rp 30 M Hadapi Covid-19

MAKASSARMETRO – Pemerintah Kota Makassar menyiapkan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk pencegahan penyebaran virus korona dan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Makassar.

“Dana disiapkan Rp 30 m. Dana kontinjensi ini dikucurkan sesuai kebutuhan kita,” kata Pj Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb saat jumpa wartawan di Media Center Covid-19 Makassar, Senin (23/3/2020).

Dia menegaskan, dalam kondisi darurat seperti sekarang ini, tidak menutup kemungkinan kebutuhan anggaran bisa melampaui yang telah disiapkan. Meski begitu, dia berharap anggaran ini mampu memenuhi kebutuhan di Makassaar.

“Namun (nominal ini, red) bukan harga mati, misal kalau hampir sampai puncaknya atau hampir terpakai semua kita akan segera revisi sesuai proposal kebutuhan tim Gugus Tugas,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin memaparkan ragam kebutuhan operasional untuk penanganan Covid-19 yang telah merenggut nyawa salah satu warga Makassar beberapa waktu lalu ini.

Bahan pembuatan disinfektan beserta alat semprot juga masuk di dalamnya. Begitupula dengan upaya edukasi dan sosialisasi seputar pencegahan dan penanganan Covid-19.

Kebutuhan ini antara lain alat pelindung diri bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya di RS rujukan. Selain itu kebutuhan seperti masker juga masuk dalam prioritas. Pasalnya ketersediaan kebutuhan ini mengalami kelangkaan akibat tingginya permintaan.

“APD lengkap, dalam kepala sampai kaki untuk petugas kita. Masker medis juga. Kita sudah ajukan sejak Januari sebenarnya, terakhir 2 pekan lalu, tapi memang butuh waktu karena ketersediaan dan distribusi,” kata dia.

Iqbal Suhaeb menambahkan, Makassar akan menerima 10.000 alat rapid tes atay deteksi cepat Covid-19 lengkap dengan alat swab. Naisyah Tun Azikin menyebutpihaknya bakal melakukan uji massal secara cepat.

“10.000 rapid test kita akan datangkan, paling tidak kalau sudah rapid test yang bersangkutan, kalau tidak terlalu parah bisa diisolasi di rumah, kalau ada parah dan memerlukan perawatan intensif, selain untuk percelat deteksi juga untuk mengefisienkan fasilitas kesehatan,” tutupnya.

Berikan Komentar
Komentar Pembaca