Delapan Kandidat Direksi dan Dewan Pengawas PDAM Makassar Masuk Tahap Akhir Seleksi

MAKASSARMETRO, MAKASSAR – Proses seleksi jajaran direksi dan dewan pengawas Perumda Air Minum (PDAM) Makassar kini memasuki tahap akhir.

Panitia seleksi telah mengumumkan delapan nama yang lolos fit and proper test (uji kelayakan), dan akan menjalani wawancara langsung bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

Delapan nama tersebut terdiri dari empat calon direksi dan empat calon dewan pengawas. Untuk posisi direksi, terdapat Hamzah Ahmad, yang saat ini menjabat sebagai Plt Direktur Utama PDAM Makassar, bersama tiga kandidat lainnya yakni Januar Jauri Darwis, Afdaliana Rahman, dan Salahuddin Kasim.

Sementara di jajaran calon dewan pengawas, empat nama yang dinyatakan lolos adalah Dr Zulkifli, Andi Taufik Aris, Syahrum, dan Wirda Fauzah.

Seluruh kandidat tersebut akan menjalani tahap wawancara final dengan Wali Kota Makassar, sebagai penentu formasi kepemimpinan baru PDAM.

Ketua Tim Seleksi, Zainal Ibrahim, menjelaskan, tahap wawancara bersama Wali Kota sangat menentukan arah PDAM ke depan.

“Wali Kota ingin memastikan setiap calon memiliki visi yang sejalan dengan kebutuhan pelayanan air bersih di Kota Makassar, serta memiliki integritas dan kompetensi untuk membawa PDAM semakin maju,” ungkapnya.

Tahap wawancara dijadwalkan berlangsung pada Rabu (10/9/2025) hari ini, di Balai Kota Makassar.

Proses ini diharapkan menghasilkan jajaran direksi dan dewan pengawas yang solid, mampu mengakselerasi kinerja PDAM, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

PDAM Makassar merupakan salah satu BUMD strategis di Kota Makassar, yang memegang peranan penting dalam penyediaan dan distribusi air bersih.

Oleh sebab itu, reformasi kepemimpinan di tubuh PDAM menjadi perhatian serius Pemerintah Kota, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap layanan air bersih, terus meningkat seiring perkembangan kota.

Selain PDAM, proses seleksi serupa juga tengah berlangsung untuk empat BUMD lainnya, yakni PD Pasar Makassar Raya, PD Parkir, PD Terminal, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Makassar.

Meski demikian, perhatian publik tertuju pada PDAM, sebagai penyedia layanan dasar yang keberadaannya menyentuh langsung kebutuhan warga sehari-hari. (*)