MAKASSARMETRO– Sebagai salah satu kota yang ditunjuk dalam Program PLTSa atau pembangkit Listrik tenaga Sampah pemerintah kota Makassar, sejak 26 hingga 28 Oktober menghadiri Korea-Indonesia Symposium on Waste to Energy Technology di Seoul Korea Selatan.
Dalam kegaiatn ini, Kota Makassar diwakili 3 orang delegasi dari Tim Program Percepatan dan Pengendalian Program Makassarta Tidak Rantasa (MTR), Irwan Adnan, Iskandar Yusuf dan Saharuddin Ridwan.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Makassar, diwakili ketua pengarah Timpro PP MTR, Irwan Adnan menyerahkan letter of Interest (LOI) untuk rencana pelaksanaan pembuatan pra fisibility studi dan fisinility studi Pembangkit Listrik tenaga Sampah (PLTSa). LOI ini doterima langsung oleh Presiden Green Technology Center Korea, In Hwan Oh, Ph.D di gedung Korea Development Bank, Jumat 27 Oktober 2017.
Posisi kota Makassar dalam simposium ini adalah atas undangan khusus dari Green technology center Korea karena dianggap Makassar paling siap dalam mendukung kegiatan PLTSA ini.
Saat bertemu di Kota Makassar beberapa waktu lalu, Hyun Woo Shin di depan Walikota Ramdhan Pomanto menyatakan siap membantu Kota Makassar dalam pembuatan Fisibility studi PLTSA.
Untuk menyatukan persepsi tentang persiapan PLTSA di Kota Makassar, GTC Korea juga mengundang perwakilan Kemenko Maritiman, dan kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam kegiatan ini. Perwakilan dari kemenko Maritim, Yohannes Yudi Prabangkara, menyatakan saat ini indonesia menunggu pepres untuk ditanda tangani oleh presiden. Setelah ada itu, barulah dipersiapkan akselerasi ke dalam setiap persiapan PLTSA.
Sementara itu, Ketua Pengarah Timpro, Irwan Adnan menyatakan, sangat bangga karena dari 8 kota yang ditunjuk sebagai pelaksana PLTSa, hanya kota Makassar yang diundang khusus ke pertemuan tersebut. Irwan juga menyatakan, pemerintah kota Makassar siap jika pemerintah korea Selatan melalui Green Technology Center membantu dalam pembuatan fisibility studi. Saat ini kurang lebih 70 investor yang berminat masuk menangani PLTSa di TPA Tamangapa, hanya saja hingga saat ini belum ada yang serius.
“Saya kira fisibility studi ini penting untuk menentukan teknologi apa yang cocok diterapkan di TPA kita di Makassar. Kami snagta bersyukur jika nantinya pemerintah Korea Selatan melalui GTC ini bisa memberikan bantuan kepada kota Makassar dalam pembuatan master plan atau Fisibility study dalam pembuatan PLTSa di kota Makassar,” Ujar Irwan.
Selain mengikuti simposium, delegasi Indonesia juga mengunjungi beberapa tempat pengelolaan sampah di Korea Selatan (TPA, red), seperti pengelolaan waste to energy di Incheon dengan sistim di TPA nya gasifikasi.
Selain itu beberapa teknologi pengelolaan sampah juga akan dikunjungi delegasi Indonesia selama berada di kota yang terkenal dengan K-POP nya tersebut.
Ia juga berharap adanya percepatan pembebasan lahan pada sarana dan prasarana. (*).
Benarkah Klan Sulaiman Tidak Diperhatikan Pemkab Bone?
Selasa, 30 April 2024 19:49UPT Losari Makassar Terus Berbenah, Pantai Losari Jadi Destinasi Wisata Favorit
Selasa, 30 April 2024 16:53Andi Suhada Harap Pemuda Berperan Bangun Kota Makassar
Selasa, 30 April 2024 15:47Dinas PU Makassar Sosialisasi Tangki Septik Individual Perkotaan di Sangakarrang
Senin, 29 April 2024 12:47Dinas PU Makassar: Septik Tank Individual Dibangun Sesuai Aturan
Minggu, 28 April 2024 00:24Dukung Program Wali Kota, Camat Mariso Pimpin Tanam 13.000 Bibit Cabai di Lorong-Lorong
Jumat, 26 April 2024 18:18Camat Tamalanrea Ikuti Upacara Peringatan Hari Otda 2024 di Balai Kota Makassar
Kamis, 25 April 2024 22:58Camat Silaturahmi bersama Ketua Karang Taruna Kelurahan se-Kecamatan Tamalanrea
Kamis, 25 April 2024 22:48