MAKASSARMETRO – Kunjungan sinterklas ke panti jompo di Belgia berujung petaka.
Usai kunjungan seorang yang memakai pakaian sinterklas, sebanyak 18 penghuni panti jompo meninggal dunia dan lebih dari 150 lainnya terinfeksi COVID-19.
Sinterklas dan asistennya mendatangi panti jompo Hemelrijck di Kota Mol, Belgia, untuk menghibur penghuni pada pertengahan Desember.
Namun belakangam diketahui sang sinterklas itu dinyatakan positif COVID-19. Foto saat dia berpose dengan para penghuni beredar di media sosial.
Dari total korban, lima orang di antaranya meninggal pada malam Natal dan hari Natal. Pada saat yang sama, jumlah penghuni dan staf yang terinfeksi bertambah.
Dikutip iNews, hingga saat ini sekitar 121 penghuni dan 36 staf panti jompo dinyatakan positif.
Otoritas mencoba memastikan asal muasal COVID-19 dengan melakukan tes laboratorium, tetapi sejauh ini sumbernya diyakini kunjungan sinterklas itu.
Sosok pria yang disembunyikan identitasnya itu, bersama asisten, menemui penghuni sambil mengenakan masker. Dia diundang oleh staf panti jompo untuk memberikan semangat dan dorongan moral kepada penghuni sambil merayakan Natal.
Pria tersebut dilaporkan sudah merasa kurang sehat sebelum berkunjung. Manajemen panti jompo mengatakan, pria itu bersama asistennya bukan baru kali ini menghibur pada penghuni. Mereka merupakan terapis yang pernah berkunjung sebelumnya.
Wali Kota Mol Wim Caeyers mengatakan, warganya akan menghadapi masa yang sulit selama 10 hari mendatang. “Beberapa laboratorium saat ini mencoba untuk menentukan sumber infeksi, tapi saya belum menerima hasil.
Karena itu, ini belum pasti untuk saat ini,” ujarnya, dikutip dari The Sun, Senin (28/12/2020). Para dokter dan tenaga medis lainnya dikerahkan ke kota berpenduduk 35.000 jiwa itu untuk mencegah penyebaran wabah. Apalagi pada beberapa kesempatan siterklas terlihat tidak mengenakan masker.
“Ini hari yang sangat kelam bagi panti jompo. Awalnya mereka mengatakan aturan dipatuhi, tapi Anda mendapati foto dari keluarga penghuni yang menunjukkan pada kenyataannya tidak demikian,” kata Caeyers.
Negara tersebut memberlakukan lockdown parsial serta menutup toko, bar, dan restoran. Belgia sejauh ini melaporkan 637.246 kasus COVID-19, sebanyak 19.089 di antaranya meninggal dunia. (*)
Prof Firdaus Muhammad Resmi Jadi Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Rabu, 24 April 2024 16:49Bappeda Makassar Susun Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Mulai 2025 Hingga 2045
Rabu, 24 April 2024 12:31Camat Tamalanrea dan Jajaran Gelar Giat Tanam Bibit Cabai
Rabu, 24 April 2024 08:32Dishub Makassar Gembok Mobil Pakir Sembarangan di Jalan Pettarani, Pelanggar Marah
Selasa, 23 April 2024 14:24Dispora Makassar Gelar Pemuda Fest 2024, Gelorakan Kreatifitas Hingga Beri Edukasi
Jumat, 19 April 2024 23:08Danny Pomanto Bakal Libatkan Konten Kreator Edukasi Masyarakat Soal Perilaku Buang Sampah
Jumat, 19 April 2024 22:37Pj Sekda Dukung Rencana Pembangunan Rusun Mahasiswa Poltek Makassar Kemenkes RI
Jumat, 19 April 2024 22:20Danny Pomanto Sambut Silaturahmi Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad di Makassar
Jumat, 19 April 2024 10:54