DPPPA Kota Makassar Siapkan Generasi Milenial Jadi Agen Pelopor dan Pelapor

MAKASSARMETRO, MAKASSAR – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar menyiapkan generasi milenial yang tersebar di 15 kecamatan untuk menjadi agen pelopor dan pelapor.

Kepala DP3A Kota Makassar Achi Soleman di Makassar mengatakan untuk menyiapkan generasi milenial menjadi agen pelopor dan pelapor, pihaknya mengadakan kegiatan focus group discussion (FGD) dengan peserta Forum Anak Milenial dari 15 kecamatan.

“Anak-anak yang terlibat dalam Forum Anak ini akan ditingkatkan kapasitas, pemahaman, pengetahuan, kesadaran, dan perannya sebagai pelopor dan pelapor pemenuhan hak anak,” ujarnya, Minggu (04/12/2022).

Achi Soleman menjelaskan agen pelopor adalah bagaimana anak-anak diharapkan dapat memulai aksi atau kontribusi positif dan sebagai agen perubahan.

Sementara sebagai pelapor, anak-anak diharapkan dapat melaporkan segala hal yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak melalui berbagai macam saluran yang telah disediakan oleh pemerintah.

“Jika belum bisa menjadi pelopor, minimal anak-anak Forum Anak bisa menjadi pelapor jika terjadi kasus pelanggaran hak anak di wilayah mereka masing-masing,” katanya.

Dalam FGD tersebut beberapa anak menyoroti upaya pemerintah untuk mengatasi dan mencegah perkawinan anak, hidup sehat tanpa rokok, isu pekerja anak, kekerasan dan eksploitasi pada anak, dan anak korban perceraian.

“Untuk menjadi agen pelopor dan pelapor mereka harus dibekali dengan pembangunan kapasitas dan pembentukan karakter,” tuturnya.

Menurut Achi, permasalahan anak saat ini cukup besar, sehingga Forum Anak menjadi wadah kreatifitas dan partisipasi anak serta mengajak anak-anak yang lain ke arah yang lebih positif.

Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail memotivasi anak Makassar yang tergabung dalam Forum Anak Makassar.

“Kalian adalah andalan Kota Makassar, doa kami dan cita-cita kami sebagai orang tua agar kelak kalian menjadi pemimpin di Kota Makassar dan dunia,” ujar dia.

Indira Yusuf mengapresiasi pelaksanaan FGD untuk memberikan bekal ilmu kepada anak-anak sebagai aset bangsa.

“Tantangan di depan semakin berat, tetapi jangan takut. Dengan pengembangan kapasitas, kalian akan menjadi tangguh,” tukasnya. (*)