MAKASSARMETRO – Pembelajar yang baik dituntut agar memiliki kompetensi keilmuan yang mumpuni dan kemampuan dalam beradaptasi dengan gerak perubahan zaman.
Hal ini disampaikan Anak Lorongna Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto saat menghadiri Talkshow “Tantangan Infrastruktur di Masa Depan” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Sipil Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Makassar, Sabtu (5/10/2019).
“Setiap wilayah di setiap masa membutuhkan infrastruktur. Kita sebagai perancang masa depan harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Mampu beradaptasi dengan perubahan yang berkembang lebih beragam dan kompleks,” kata Danny Pomanto.
Dia menyebut, arsitek jaman sekarang, di jaman revolusi industri 4.0 harus mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dalam menjawab tantangan, yakni kebutuhan masyarakat.
“Kia sedang berada di jaman teknologi digital seperti Internet of Things, kecerdasan buatan dan robotika. Bukan kita lawan, tapi kita harus manfaatkan kondisi ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Karena pada hakikatnya, teknologi dan sejenisnya adalah alat,” ujarnya.
Pemanfaatan teknologi, kata mantan Walikota Makassar, harus tepat. Sebagai contoh, untuk menjawab persoalan pelayanan kesehatan di Makassar, didesainlah Dottoro’ta Home Care. Di mana, dokter beserta peralatannya yang mendatangi pasien langsung di rumahnya.
Dengan Internet of Thing, diagnosa dan hasil pemeriksaan lainnya bisa langsung masuk ke dalam rekam medis. Dan diteruskan ke dokter spesialisnya, jika butuh penanganan lebih lanjut.
“Perubahan ini sudah berproses, sudah terasa. Di Makassar kita bikin sendiri, namanya Sombere and Smartcity. Salah satunya produknya itu Home Care, itu untuk sektor kesehatan,” jelasnya.
Kepada mahasiswa yang hadir, mantan dosen Unhas Makassar ini mengatakan, bahwa saat ini negara Jepang telah menyiapkan Society Era 5.0. Di mana setiap warga negara diberi ruang berkontribusi dalam mengimplementasikan teknologi yang mereka ciptakan dalam persoalan yang ada.
Danny yang populer dengan julukan Anak Lorongna Makassar ini menyebut, kondisi yang terjadi di Jepang karena mereka kembali melihat akar persoalan yang ada di negaranya. Namun, pendekatan tekhnologi yang digunakan lebih masif.
“Kita juga harus belajar melihat persoalan yang ada, apa kebutuhan masyarakat, dengan kemampuan adaptasi tadi, seperti pemanfaatan teknologi tadi,” ujarnya.
Indonesia, lanjut Danny, sudah mempersiapkan hal ini, dimulai dari infrastruktur yang ada. Tujuannya untuk mempercepat proses distribusi dan pemerataan pembangunan infrastruktur, termasuk persoalan kelancaran akses internet.
“Kebijakan Pak Jokowi seperti tol laut, perbaikan dan pembanguanan infrastruktur pelabuhan, itu tidak lain untuk menjawab persoalan kita semua. Mau tidak mau, kita harus mampu beradaptasi, dengan keilmuan kita saya yakin adik-adik di UKI pasti mampu,” tutupnya.
Pemkot Makassar Bantah PHK Pegawai Non ASN, Hanya Pendataan Ulang
Sabtu, 17 Mei 2025 19:02Makassar Half Marathon 2025 Segera Dimulai 31 Mei, Target 10.000 Pelari
Jumat, 16 Mei 2025 22:43Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang
Jumat, 16 Mei 2025 11:35Appi Usulkan Andi Zulkifli Nanda Jadi Sekda Makassar Definitif
Kamis, 15 Mei 2025 23:25Aliyah Mustika Ilham Hadiri Forum Internasional Kota Tangguh di Jepang
Kamis, 15 Mei 2025 11:20Gandeng Lions Club, Pemkot Makassar Gratiskan 20 Ribu Kacamata untuk Siswa SD-SMP
Rabu, 14 Mei 2025 22:02Dirjen Cipta Karya dan Pemkot Makassar Siapkan Solusi Sampah di TPA Antang
Selasa, 13 Mei 2025 23:19Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Pemkot Makassar Tingkatkan Layanan Air Baku
Selasa, 13 Mei 2025 19:39