Jawab Tantangan Masa Depan, Danny Pomanto Ajak Mahasiswa Adaptif

Sabtu, 05 Oktober 2019 16:42 WITA Reporter : Makassarmetro
Jawab Tantangan Masa Depan, Danny Pomanto Ajak Mahasiswa Adaptif

MAKASSARMETRO – Pembelajar yang baik dituntut agar memiliki kompetensi keilmuan yang mumpuni dan kemampuan dalam beradaptasi dengan gerak perubahan zaman.

Hal ini disampaikan Anak Lorongna Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto saat menghadiri Talkshow “Tantangan Infrastruktur di Masa Depan” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Sipil Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Makassar, Sabtu (5/10/2019).

“Setiap wilayah di setiap masa membutuhkan infrastruktur. Kita sebagai perancang masa depan harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Mampu beradaptasi dengan perubahan yang berkembang lebih beragam dan kompleks,” kata Danny Pomanto.

Dia menyebut, arsitek jaman sekarang, di jaman revolusi industri 4.0 harus mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dalam menjawab tantangan, yakni kebutuhan masyarakat.

“Kia sedang berada di jaman teknologi digital seperti Internet of Things, kecerdasan buatan dan robotika. Bukan kita lawan, tapi kita harus manfaatkan kondisi ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Karena pada hakikatnya, teknologi dan sejenisnya adalah alat,” ujarnya.

Pemanfaatan teknologi, kata mantan Walikota Makassar, harus tepat. Sebagai contoh, untuk menjawab persoalan pelayanan kesehatan di Makassar, didesainlah Dottoro’ta Home Care. Di mana, dokter beserta peralatannya yang mendatangi pasien langsung di rumahnya.

Dengan Internet of Thing, diagnosa dan hasil pemeriksaan lainnya bisa langsung masuk ke dalam rekam medis. Dan diteruskan ke dokter spesialisnya, jika butuh penanganan lebih lanjut.

“Perubahan ini sudah berproses, sudah terasa. Di Makassar kita bikin sendiri, namanya Sombere and Smartcity. Salah satunya produknya itu Home Care, itu untuk sektor kesehatan,” jelasnya.

Kepada mahasiswa yang hadir, mantan dosen Unhas Makassar ini mengatakan, bahwa saat ini negara Jepang telah menyiapkan Society Era 5.0. Di mana setiap warga negara diberi ruang berkontribusi dalam mengimplementasikan teknologi yang mereka ciptakan dalam persoalan yang ada.

Danny yang populer dengan julukan Anak Lorongna Makassar ini menyebut, kondisi yang terjadi di Jepang karena mereka kembali melihat akar persoalan yang ada di negaranya. Namun, pendekatan tekhnologi yang digunakan lebih masif.

“Kita juga harus belajar melihat persoalan yang ada, apa kebutuhan masyarakat, dengan kemampuan adaptasi tadi, seperti pemanfaatan teknologi tadi,” ujarnya.

Indonesia, lanjut Danny, sudah mempersiapkan hal ini, dimulai dari infrastruktur yang ada. Tujuannya untuk mempercepat proses distribusi dan pemerataan pembangunan infrastruktur, termasuk persoalan kelancaran akses internet.

“Kebijakan Pak Jokowi seperti tol laut, perbaikan dan pembanguanan infrastruktur pelabuhan, itu tidak lain untuk menjawab persoalan kita semua. Mau tidak mau, kita harus mampu beradaptasi, dengan keilmuan kita saya yakin adik-adik di UKI pasti mampu,” tutupnya.

Berikan Komentar
Komentar Pembaca