MAKASSARMETRO – Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat DPRD Makassar menggelar dialog kemitraan di Kecamatan Bontoala, Makassar, Kamis (31/10/2019). Dialog mengangkat tema “Pengelolaan Sampah yang Berwawasan Lingkungan”.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar Iskandar, Anggota Komisi C DPRD Makassar Andi Pahlevi, Akademisi UNM Rusdi. Dialog dipandu langsung moderator Muhamamd Yusran.
Iskandar mengatakan, pengelolaan sampah dimulai dari sumber, yaitu dari rumah tangga, kantor-kantor, ataupun tempat lainnya.
Apalagi, jumlah sampah yang semakin hari semakin membesar tentu akan menjadi masalah serius bagi lingkungan kota.
“Pengelolaan sampah yang tepat sesuai kaidah-kaidah lingkungan sehat perlu dilakukan. Pengelolaan sampah juga membutuhkan dukungan semua lapisan masyarakat baik di lorong-lorong atau di pesisir,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Andi Pahlevi. Legislator Partai Gerindra dua periode itu mengatakan sampah saat ini sangat memungkinkan volume produksinya semakin bertambah di Kota Makassar.
“Sekarang kita harus bisa memilah yang mana bisa kita manfaatkan dan bernilai ekonomi. Jadi kita mulai bisa meninggalkan pola lama dengan membuang langsung di TPA (tempat pembuangan akhir),” kata Pahlevi.
Untuk pengurangan di lingkungan sekitar, Pahlevi menyarankan sejak dini sudah mulai melakukan pengelolaan sampah dengan terus mensosialisasikan ke masyarakat agar tidak lagi menggunakan bahan plastik untuk meminimalisir sampah.
“Itu salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi sampah. Karena paling tidak ada informasi yang kita sampaikan ke masyarakat bahwa persoalan sampah itu seperti ini jangan terlalu sering membuang sampah jangan terlalu sering memproduksi sampah plastik,” jelasnya.
Di samping itu, Akademisi UNM Rusdi menjelaskan Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China dengan jumlah sampah plastik terbesar yang masuk ke laut.
“Kita boleh melihat di Negara Eropa seperti di Swedia, kenapa malah dia mau mengimpor sampah? Nah kenapa ada negara yang ingin mengimpor dibalik yang tak bernilai ini? sebenarnya sampah bisa dibuat sebagai bahan yang bernilai. Sampah plastik itu sebelum kita membuangnya itu bisa bermanfaat baik,” urainya.
Dinas Kebudayaan Makassar Gelar Forum Renstra 2025-2029, Perkuat Peran Budaya dalam Pembangunan
Selasa, 18 Maret 2025 22:56Setelah Sukses Raih Rekor MURI, Makassar Kembali Jadi Tuan Rumah Buka Puasa Raja Salman
Senin, 17 Maret 2025 21:12Ramadhan Fest Diskop Makassar Ajak Generasi Muda Jadi Enterpreneur
Senin, 17 Maret 2025 21:09Dispora Makassar Gandeng Rian Fahardhi Beri Edukasi Bijak Bersosmed ke Anak Muda
Minggu, 16 Maret 2025 18:07Andi Suhada Gelar Reses Dua Titik Sekaligus di Kecamatan Makassar
Minggu, 16 Maret 2025 17:46Wali Kota Makassar Soroti Perusda yang Tak Capai Target, Minta Perbaikan Secepatnya
Sabtu, 15 Maret 2025 04:11Musrenbang RKPD 2026, Pemkot Makassar Prioritaskan Pembangunan Inklusif yang Berdaya Saing
Kamis, 13 Maret 2025 21:58Reses di Rappocini, Masalah Drainase Jadi Prioritas Utama Andi Suhada
Rabu, 12 Maret 2025 21:26