Soal Abrasi Galesong, Gubernur Sulsel: Tahun Depan Tidak Lagi Seperti Ini

Selasa, 07 Januari 2020 23:20 WITA Reporter : Makassarmetro
Soal Abrasi Galesong, Gubernur Sulsel: Tahun Depan Tidak Lagi Seperti Ini

MAKASSARMETRO – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, meninjau langsung keadaan pinggir pantai yang mengalami abrasi di Kecamatan Galesong Utara dan Galesong Kabupaten Takalar, Selasa, 7 Januari 2020.

Didampingi Kepala Balai Pompengan, Kepala BNPB, Dinas Sosial dan Bupati Takalar, Ketua DPRD Takalar serta anggota DPRD Sulsel Dapil Gowa Takalar, Nurdin menemui masyarakat dan menegaskan akan segera menindaklanjuti abrasi yang terjadi dengan menggandeng pemerintah pusat dan daerah.

“Jadi tidak usah ragu masyarakat, kita hadir, Dinas Sosial hadir, BNPB hadir, nah sebentar lagi saya tinggal tunggu datanya semua kerusakan rumah yang diambil ombak, kita punya anggaran tanggap darurat,” kata Prof Nurdin Abdullah di depan masyarakyat Galesong Utara dan Galesong, Selasa, 7 Januari 2020.

“Saya akan serahkan ke Pak Bupati nanti pak Bupati yang mendata semua, jadi masyarakyat tidak usah risau kehilangan rumah, Insyaallah pemerintah akan hadir,” lanjutnya.

Data sementara dari pemerintah setempat, tercatat ada 19 rumah yang terancam hilang karena abrasi air laut dan sekitar 74 kilometer daerah tepi pantai berpotensi abrasi pada tahun ini .

Dari data ini, Gubernur Sulsel bersama pihak terkait menyatakan akan segera menyelesaikan permasalah masyarakyat setempat. Diketahui, tahap pengerjaan perbaikan akibat abrasi ini telah berada di tahap tender dan akan segera dikerjakan.

“Berikutnya, ini Balai Pompengan sudah mulai mendesain, sudah ada beberapa yang sudah tender, kalau yang di sini sisah tender kita harapkan dari APBN bisa membantu, supaya mudah-mudahan tahun depan tidak lagi mengalami hal seperti ini masyarakyat di sini,” jelas mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.

Nurdin Abdullah saat berkunjung juga memberikan bantuan bronjong sebagai bantuan tanggap darurat dari abrasi yang terjadi.

Bronjong atau Gabions merupakwn kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu untuk mencegah erosi yang dipasang pada tebing-tebing dan tepi-tepi sungai.

“Tadi beberapa yang sudah kita eksekusi, tadi tokoh-tokoh masyarakat di sini minta bronjong, ada bronjong kita bisa adakan, terus nanti Pemda yang isi,” pungkasnya.(*)

Berikan Komentar
Komentar Pembaca