Pertumbuhan Ekonomi Progresif, Sulsel Masuk Nominasi Penerima Penghargaan TPAKD Award Nasional

Sabtu, 14 November 2020 11:05 WITA Reporter : Makassarmetro
Pertumbuhan Ekonomi Progresif, Sulsel Masuk Nominasi Penerima Penghargaan TPAKD Award Nasional Foto: Istimewa.

MAKASSARMETRO – Provinsi Sulsel ditetapkan sebagai salah satu nomine penerima penghargaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Award Nasional Tahun 2020.

Hal itu disampaikan tim penilai saat melakukan virtual assesment, di Baruga Lounge Kantor Gubernur, Jumat (13/11/2020). Masuknya Sulsel sebagai salah satu nominasi dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang sangat progresif meski pandemi Covid-19.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, memaparkan pertumbuhan ekonomi Sulsel lima tahun terakhir sangat progresif, dan selalu di atas rata-rata nasional. Dia juga memaparkan perkembangan TPAKD di Sulsel sepanjang tahun 2019-2020.

PDRB per kapita Sulsel juga mengalami peningkatan yang signifikan lima tahun terakhir, Rp35,35 juta pada 2014, menjadi Rp57,03 juta pada 2019. Angka ini juga melampaui PDRB tingkat nasional.

“Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Sulsel pada tahun 2019, yakni 21,28 persen. Disusul sektor perdagangan 14,80 persen, dan konstruksi, 14,18 persen,” beber Nurdin.

Nurdin menjelaskan, TPAKD sudah terbentuk di 23 kabupaten/kota di Sulsel. Tersisa satu kabupaten yang belum dikukuhkan, yakni Luwu Timur. TPAKD ini memiliki program kerja yang jelas.

Pertama, program kerja generik. Terdiri atas fasilitasi akses keuangan UMKM potensial binaan pemerintah daerah dan stakeholder, serta kampanye peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Kedua, program kerja spesifik yang terbagi atas tiga bagian. Fasilitasi akses kredit sektor produksi berorientasi ekspor,  fasilitasi akses kredit sektor perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan fasilitasi akses kredit sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Ada beberapa program kemitraan UMKM sektor produksi. Seperti pariwisata (Toraja Utara), tenun sutra (Soppeng), perikanan dan tebu (Takalar), singkong (Gowa), talas (Bantaeng), peternakan sapi (Bone dan Sinjai), perikanan dan pariwisata (Bulukumba dan Selayar),” urainya.

Sekadar diketahui, juri yang terlibat dalam assesment ini berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Seperti dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koperasi, Kementerian Dalam Negeri, hingga akademisi. Virtual assesment juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat serta seluruh jajaran TPAKD Sulsel. (*)

Berikan Komentar
Komentar Pembaca