MAKASSARMETRO– Tulus pada pegabdian, amanah pada jabatan dan wibawah pada pasukan. Kalimat ini begitu melekat, seolah tidak lagi bisa dipisahkan dengan Panglima Markas Daerah (Mada) Laskar Merah Putih (LMP) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Nasrun Mantja.SH.
Pria kelahiran Makassar, 12 April 1970 ini didaulat menjadi Panglima dikepimpinan Ketua Mada LMP Sulsel, Irwan Adnan atas ketulusannya bekerja tanpa pamri dalam membesarkan organisasi ataupun lembaga.
Bagi Nasrun, tidak pula egois dalam bertindak. Dia selalu mendahulukan kebijakan yang diawali dengan musyawarah mufakat. Tapi tegas, hal yang tidak bisa dia hindari.
Hal ini juga tercermin dibeberapa kali Nasrun mengambil tindakan. Dia selalu berkoordinasi dengan pimpinan diatasnya, begitupun menyerap aspirasi pasukan yang dibawahinya, khususnya di LMP.
“Ini yang banyak saya dapatkan di beberapa tempat kami berorganisasi. Tapi tegas, memang bukanlah hal yang harus ditawar-tawar bagi saya, itu adalah keharusan. Kalau misalnya saya salah, maka salah, tidak ada lagi pembelaan, itu yang namanya tegas,” kata Nasrun Mantja.
Pria bertubuh kekar ini memang dikenal piawai dan tegas dalam memimpin organisasi massa. Bukan hanya di LMP. Bahkan Nasrun pernah memimpin organisasi Relawan Jakarta. Di tangan dia, organisasi ini dikenal dan disegani hampir di seluruh Kota Makassar.
Sejak masih muda, dia telah mengarungi sejumlah organisasi. Atas pengalamannya pula dia banyak dibutuhkan dalam organisasi massa.
“Iya benar, sampai sekarang juga saya kendalikan Relawan Jakarta. Tapi bagi saya, berorganisasi tidak dengan murahan. Yang kadang mengancam-mengancam untuk memeras orang lain,” tegas tokoh masyarakat Lajangiru, Ujung Tanah, Makassar ini.
Memang parasnya yang terlihat sangar ternyata tidak sesuai dengan penilaian banyak orang. Nasrun mengatakan, dirinya juga banyak melakukan edukasi untuk mengembalikan organisasi pada khittanya. Menurutnya, banyak organisasi dicatut buruk lantaran hanya melakukan kerja-kerja anarkis untuk menebar ancaman.
Padahal, lanjutnya, organisasi adalah lembaga independen yang mestinya hadir sebagai solusi atas segala bentuk kesenjangan, kesewenang-weangan dan permasalahan sosial.
“Tidak semua masalah harus dilakukan dengan demo-demo misalnya. Kalau ada yang ter-framing bahwa organisasi itu tempat untuk demo-demo salah. Kita ini harus kerja cerdas, buat apa demo kalau kita ada solusi atas kesalahan yang terjadi. Berorganisasi itu bukan pada sebesar apa suara kita untuk berteriak, tapi sebesar apa isi otak untuk hadi solutif di tengah kesenjangan,” jelasnya.
Sisi berbeda dari seorang Nasrun yang jarang orang ketahui, ternyata dia kerap kali melakukan kerja-kerja pengabdian sosial.
“Berorganisasi juga harus banyak bergerak di pengabdian-pengandian sosial. Mari kita kembalikan khitta organisasi secara umum, dan LMP siap berada di garda terdepan,” tuturnya.(*)
Prof Firdaus Muhammad Resmi Jadi Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Rabu, 24 April 2024 16:49Bappeda Makassar Susun Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Mulai 2025 Hingga 2045
Rabu, 24 April 2024 12:31Camat Tamalanrea dan Jajaran Gelar Giat Tanam Bibit Cabai
Rabu, 24 April 2024 08:32Dishub Makassar Gembok Mobil Pakir Sembarangan di Jalan Pettarani, Pelanggar Marah
Selasa, 23 April 2024 14:24Dispora Makassar Gelar Pemuda Fest 2024, Gelorakan Kreatifitas Hingga Beri Edukasi
Jumat, 19 April 2024 23:08Danny Pomanto Bakal Libatkan Konten Kreator Edukasi Masyarakat Soal Perilaku Buang Sampah
Jumat, 19 April 2024 22:37Pj Sekda Dukung Rencana Pembangunan Rusun Mahasiswa Poltek Makassar Kemenkes RI
Jumat, 19 April 2024 22:20Danny Pomanto Sambut Silaturahmi Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad di Makassar
Jumat, 19 April 2024 10:54