Buah Ini Disebut Berpotensi Atasi Covid-19

Kamis, 02 April 2020 02:09 WITA Reporter : Makassarmetro
Buah Ini Disebut Berpotensi Atasi Covid-19

MAKASSARMETRO – Wabah COVID-19 menyebabkan berbagai lembaga mencoba mencari obat yang cocok untuk mengatasi virus. Beberapa peneliti sekarang telah berhasil menemukan kandidat alternatif untuk bahan alami yang dapat digunakan untuk mengatasi COVID-19.

Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Penelitian dan Inovasi Nasional (Menristek / BRIN), Prof. Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan bahwa bahan-bahan alami yang berpotensi untuk dapat mengatasi COVID-19 adalah jambu biji merah.

“Dari berbagai bahan yang tentunya ada dalam keanekaragaman hayati kita, ada beberapa yang telah dipelajari secara mendalam baik oleh beberapa universitas maupun oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Salah satunya adalah buah jambu biji yang merupakan salah satu yang terbaik. bahan untuk konsumsi manusia dalam rangka meningkatkan daya tahan untuk menghadapi COVID-19, “jelasnya.

Terkait dengan jambu merah memiliki potensi untuk mengatasi COVID-19, Prof. Irmanida Batubara menjelaskan, jambu merah memiliki senyawa dari kelompok flavanoid yang berpotensi dikembangkan sebagai anti-COVID-19.

“Berdasarkan hasil ini, kita tahu bahwa senyawa flavonoid dapat berinteraksi dengan baik dengan lima protein target, yaitu 3ClPro, PlPro, SpikeACE2, E34 dan RDrP. Insiliko, diketahui bahwa myricetin, rhamnetin, quercetin, esperidia dan kaempferol adalah senyawa flavonoid yang memiliki potensi paling besar sebagai anti-COVID-19,” jelas Profesor IPB ini.

Lebih lanjut, Prof. Irmanida menjelaskan, senyawa itu dianggap mampu menghambat replikasi atau propagasi virus dan menghambat pengikatan protein virus ke reseptor manusia. Tidak hanya ditemukan dalam jambu merah, ternyata senyawa ini juga ditemukan dalam madu.

“Karena itu, uji klinis lebih lanjut akan dilakukan terkait dengan efek mengonsumsi jus jambu biji yang dikombinasikan dengan madu dan juga uji klinis pada efek ekstrak daun jambu biji sebagai suplemen pada pasien COVID-19,” pungkasnya.

Penelitian multidisiplin ini melibatkan Departemen Kimia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Klaster Fasilitas Inti Bioinformatika IMERI-FKUI, Klaster Pusat Penelitian Pengembangan Obat IMERI FK, Laboratorium Komputasi Biomedis dan Desain Obat UI Fakultas Farmasi, Rumah Sakit UI. , Pusat Studi IPB Biopharmaca (Trop BRC) Universitas IPB dan Departemen Ilmu Komputer Universitas IPB.

Sumber: IPB.ac.id

Berikan Komentar
Komentar Pembaca