Kedokteran Unhas Sambut 36 Mahasiswa Asal Asmat Papua

Senin, 29 Juli 2019 16:21 WITA Reporter : Widya
Kedokteran Unhas Sambut 36 Mahasiswa Asal Asmat Papua

MAKASSARMETRO – Fakultas Kedokteran Unhas menyambut 36 mahasiswa asal Asmat, Papua di Ruang Kuliah RPS Lt. 2 Fakultas Kedokteran Unhas, Senin (29/7/2019).

Sebagaimana komitmen Unhas kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Asmat, Papua membuka program D III Vokasi Kesehatan.

Hadir pada acara penyambutan ini, Dekan Fakultas Kedokteran Prof. dr. Budu, M.Med.Ed., SP.M(K)., Ph.D, Dekan Fakultas Keperawatan Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Si., Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes. M.Med.Ed, Ketua Prodi S1 Kedokteran, dan Ketua Prodi S1 Keperawatan.

Turut hadir pula para inisiator kerja sama Unhas dan Kabupaten Asmat, Prof. drg. Zulkifli, Dr. dr. Junaedi Dahlan, serta perwakilan dari Kabupaten Asmat.

Prof Budu dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa Asmat yang memiliki semangat tinggi menempuh pendidikan di Unhas.

Mantan Wakil Raktor Bidang Kerja Sama ini juga memberi semangat kepada mahasiswa baru asal Papua itu yang nantinya akan berpisah dengan keluarga beberapa waktu selama menempuh pendidikan.

“Saya dengan bangga menerima anak-anak semua untuk bisa menimba ilmu di Unhas. Perlu diketahui, Fakultas Kedokteran di Unhas menjadi merupakan fakultas terfavorit dengan banyak peminat. Jadi, kalian harus bangga jadi anak Unhas. Apalagi nantinya masih perlu adaptasi di lingkungan baru. Saya rasa ini adalah proses yang harus dilewati,” kata Budu.

Kepala Prodi DIII Vokasi Kesehatan, Dr. dr. Suryani Tawali mengatakan, program merupakan salah satu bentuk kepedulian Unhas terhadap masalah kemanusian.

Ia berharap sekembalinya mahasiswa Asmat nantinya bisa membantu meningkatkan taraf Indikator Kesehatan di daerah mereka, dan tentu menjadi tenaga medis yang memberikan manfaat bagi daerahnya .

“Inikan bisa dikatakan sebagai program kemanusian, tingginya masalah gizi di Asmat dan banyak yang meninggal serta tenaga medis luar yang susah beradaptasi di sana menjadi alasan hal ini dilakukan. Saya berharap bahwa sekembalinya anak-anak di daerah asalnya nanti, bisa membawa perubahan dalam hal perbaikan Indikator Kesehatan,” kata Suryani Tawali.

Program D-III Vokasi Kesehatan di Fakultas Kedokteran merupakan program spesifik yang didesain sesuai kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah Asmat. Program ini dimotivasi oleh kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang melanda Asmat tahun lalu.

Ketika itu, Tim Medis Unhas turun membantu, namun dengan semangat mencari solusi jangka panjang.

Tim Medis Unhas untuk Asmat yang terdiri dari beberapa profesor ketika itu melihat salah satu akar persoalan KLB di Asmat adalah kelangkaan tenaga medis trampil.

Orang luar Asmat cenderung tidak dapat bertahan karena berbagai alasan.
Maka solusi yang ditawarkan adalah Unhas menyiapkan diri untuk mendidik khusus putra-putri Asmat agar menjadi tenaga medis trampil.

“Kelebihan program ini adalah putra-putri Asmat ini akan kembali ke daerah asal mereka, karena mereka dipilih oleh Pemkab Asmat,” kata Budu yang tahun lalu menjadi koordinator Tim Medis Unhas untuk Asmat.

Tahun ini, program D-III Vokasi Kesehatan khusus Asmat telah memasuki tahun kedua. Para mahasiswa yang mengikuti pendidikan ini adalah putra-putri Asmat yang diseleksi langsung Pemerintah Kabupaten Asmat.

Selama mengikuti pendidikan, mahasiswa asal Asmat ini dipersiapkan menjadi tenaga kesehatan terampil yang dapat langsung memanfaatkan ilmunya untuk pelayanan kesehatan ketika kembali nanti.

Topik berita Terkait:
  1. Mahasiswa Asmat
  2. Papua
  3. Pendidikan
  4. Unhas
Berikan Komentar
Komentar Pembaca