Program Wisata Duta COVID-19 Urai Sebaran dan Angka Kematian di Sulsel

Senin, 04 Januari 2021 12:45 WITA Reporter : Makassarmetro
Program Wisata Duta COVID-19 Urai Sebaran dan Angka Kematian di Sulsel Nurdin Abdullah.

MAKASSARMETRO – Program Wisata Duta COVID-19 yang dicanangkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, dinilai berhasil menekan angka penularan COVID-19. Berkat program isolasi terpusat ini, kematian juga berhasil ditekan.

Ketua Tim Konsultan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin, memaparkan, program Wisata Duta COVID-19 memberikan kontribusi dalam mengurangi jumlah orang dirawat di rumah sakit. Hal ini juga menekan jumlah kematian pasien. Adapun angka tertinggi kematian pasien di Sulsel yakni 2,5 persen.

“Pada saat provinsi lain kematiannya 7 persen, Sulsel hanya 1,9 persen. Jadi luar biasa kontribusi Duta COVID-19 dalam menekan pasien masuk ke rumah sakit. Jadi, yang masuk ke rumah sakit memang adalah yang bergejala berat dan kritis,” ungkap Ridwan, Ahad (3/1/2021).

Dia juga menyampaikan, angka testing COVID-19 di Sulsel telah direkomendasikan WHO. Namun, dia menekankan perlunya tracing contact dilakukan lebih luas dan besar lagi.

“Kita bisa lihat, bagaimana Singapura mengontrol kasus barunya adalah dengan semua tracing contact dan strain baru itu semua orang kontaknya dia tracing. Sehingga tidak terjadi kasus baru dan varian baru tersebut. Ini juga di Sulsel kita membuat terobosan baru di penguatan tracing kita,” paparnya.

Ridwan menambahkan, secara global untuk di kawasan Eropa sudah masuk serangan gelombang kedua dengan varian baru. Di kawasan Asia varian lama telah menurun, tetapi di Indonesia masih mengalami peningkatan.

“Kawasan Asia masuk gelombang pertama menurun, tetapi Indonesia masih mengalami peningkatan,” ujarnya.

Positivity rate COVID-19 Indonesia berada di angka 20 persen. Sementara Sulsel di angka 15-17 persen. 

Untuk mencegah varian baru COVID-19 masuk, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, telah memperketat aturan keluar dan masuk Sulsel. Dia juga mendukung rencana pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan kunjungan WNA ke Indonesia. 

“Oleh karena itu kita sepakat dan kita akan menjalankan apa pun perintah pemerintah pusat untuk mem-protect wilayah masing-masing. Kita termasuk di Sulsel, bagaimana kita menjaga warga kita supaya tidak terjangkit virus corona yang varian baru itu,” papar Nurdin, beberapa waktu lalu.

Satgas COVID-19 pun masih gencar melakukan pengendalian dengan fokus pada program trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19, yakni tracking massive, aggressive testing, hingga public health education.

“Dalam situasi ini, penerapan test massive sangat diperlukan untuk memisahkan dengan segera yang terkonfirmasi dengan yang sehat,” ucap Nurdin. (*)

Topik berita Terkait:
  1. Pemprov Sulsel
  2. Vaksin Covid-19
Berikan Komentar
Komentar Pembaca